Menjaga Bogor Tetap Toleran

Kota Bogor memiliki DNA toleransi yang kuat dan mengakar dalam sejarahnya. Foto: Instagram cammproject_.
Kota Bogor memiliki DNA toleransi yang kuat dan mengakar dalam sejarahnya. Foto: Instagram cammproject_.

BogoRaya.co – Tak terasa sesaat lagi umat Muslim akan segera memasuki bulan Ramadan.

Bulan penuh maghfirah yang dinanti oleh seluruh umat Islam di dunia.

Tentunya segala persiapan mulai dilakukan jelang memasuki bulan suci ini.

Di bulan ini pula, toleransi antarumat beragama di tengah masyarakat kerap diuji.

Baik bagi mereka umat muslim yang menjalankan ibadah puasa, begitu pula bagi mereka penganut agama yang berbeda.

Sesungguhnya tak ada sesuatu yang baru dengan pelaksanaan ibadah Ramadan.

Semuanya telah memahami hak dan kewajiban masing-masing, agar ibadah Ramadan dapat berjalan dengan khusyuk dan khidmat bagi mereka yang melaksanakannya.

Di sinilah kemudian makna toleransi harus kembali digaungkan dan menjadi pegangan setiap individu.

Masyarakat Kota Bogor sebagaimana warga lainnya di seluruh wilayah Indonesia memiliki peran penting untuk menjaga kenyamanan serta ketentraman selama bulan Ramadan.

Tak berlebihan, jika berulang kali dalam berbagai kesempatan Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan bahwa Kota Bogor memiliki DNA toleransi yang kuat dan mengakar dalam sejarahnya.

Hal ini pula yang dirasakan dan dialami sendiri oleh penulis yang sejak tahun 1976 menetap di kota hujan ini.

Merupakan hal yang biasa di awal tahun 1980-an, ketika antarsesama warga saling menghormati di kala masing-masing warga yang berbeda keyakinan merayakan hari besar keagamaannya.

Mendatangi tetangga saat malam Natal dan turut menikmati hidangan yang disuguhkan, sementara di lain waktu menerima kunjungan dari tetangga yang kebetulan berbeda keyakinan saat usai melaksanakan salat Ied untuk bersama menyantap sajian ketupat opor ayam dan rendang menjadi pemandangan yang biasa terjadi pada masa itu.

Karena itu, marilah kita sebagai warga Kota Bogor, bersama-sama mewujudkan Ramadan kali ini sebagaimana tahun-tahun sebelumnya menjadi bulan suci yang penuh ketenangan agar umat muslim dapat menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya.

Keragaman sesungguhnya merupakan fitrah, bukan justru untuk dipertentangkan perbedaannya.

Marhaban ya Ramadan di Kota Bogor, kota yang toleran. ***

Syifa Hamdhani
Wartawan Pemerhati Politik Sosial dan Budaya