Oleh-Oleh Segar

Tempe Mbah Bayan menjadi oleh-oleh khas dari Purwodadi. Foto: Dok. Pribadi
Tempe Mbah Bayan menjadi oleh-oleh khas dari Purwodadi. Foto: Dok. Pribadi

BogoRaya.co – Ada kesibukan baru di pabrik tempe Mbah Bayan setiap akhir pekan: Memproduksi dan mengemas tempe untuk oleh-oleh.

Beberapa warga Purwodadi yang hendak kembali ke luar kota setelah libur Natal butuh oleh-oleh. Biasanya mereka membeli kecap. Sekarang ditambah dengan tempe sumpil bungkus daun pisang khas Mbah Bayan.

Oleh-oleh tempe merupakan perkembangan baru di pabrik tempe Mbah Bayan. Kegiatan ini hanya muncul setiap akhir pelan.

Memang belum banyak. Tapi tren penjualan oleh-oleh tempe tampak kian baik. Pekan lalu 100 bungkus. Semua dibawa ke Jakarta. Pekan ini 200 bungkus. Yang 100 ke Jakarta, yang 50 ke Jepara dan 50 lagi ke Pati.

Agar tempe sampai tujuan dalam keadaan baik, dilakukan treatmen sebagai berikut:

  1. Tempe dikirim pada hari pengiriman. Berarti tempe dalam kondisi belum jadi alias masih berwujud kedelai yang sudah diragi.
  2. Tempe dikirim dalam kemasan dus atau karton dengan volume 2/3 untuk pengaturan rongga udara.
  3. Dua atau karton dikurangi di beberapa titik agar terjadi sirkulasi udara, menjaga agar suhu di dalam dus tetap stabil.
  4. Bila jadwal pengambilan/pengiriman masih cukup lama (di atas tiga jam), tempe disimpan di dalam kulkas agar menghambat proses fermentasi kedelai.
  5. Pembeli membawa sendiri tempe oleh-oleh itu. Pabrik tempe Mbah Bayan mengirimkan tempe pesanan hanya sampai alamat pembeli di kota Purwodadi.
  6. Pemesanan tempe oleh-oleh harus dilakukan paling lambat tiga hari sebelum jadwal pulang. Pembeli harus menjelaskan jadwal pulang dan jam keberangkatannya agar tempe yang dikirim benar-benar tempe yang masih fresh from the oven.

Sejauh ini, treatmen tersebut berhasil. Waktu kirim ke Jakarta yang berkisar 10 jam tidak ada masalah. Kualitas tempe tetap terjaga. Tidak rusak. Tidak matang lebih cepat. Setelah dikeluarkan dari dus dan diangin-anginkan pada suhu ruangan (27 derajat Celsius) fermentasi akan berlangsung. Kurang lebih 20 jam kemudian, tempe siap dikonsumsi.

Memang masih ada 1 PR yang belum selesai: Mengirim tempe Mbah Bayan melalui jasa kurir. Untuk model ini, saya belum menemukan solusi yang mudah dan murah.

Untuk sementara ini, oleh-oleh tempe Mbah Bayan bisa dinikmati warga Purwodadi yang ingin perlu buah tangan dengan membawa sendiri.

Tertarik? Colek saja Yudhi Bagus PraBowo juragan tempe Mbah Bayan.***

Joko Intarto
Wartawan Senior dan Praktisi
Digital