Gerakan Berbagi Pangan Dunia Jalin Kerja Sama dengan JNE Kembangkan Shelter IFS

Ketua Dewan Pembina Yayasan Gerakan Berbagi Pangan Dunia Ko Amirullah (kiri) dan Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi meresmikan Shelter IFS bersama JNE berlangsung di Dapur Menoel, Pasar Segar, Kota Depok, Jawa Barat. Foto: Gerakan Berbagi Pangan Dunia
Ketua Dewan Pembina Yayasan Gerakan Berbagi Pangan Dunia Ko Amirullah (kiri) dan Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi meresmikan Shelter IFS bersama JNE berlangsung di Dapur Menoel, Pasar Segar, Kota Depok, Jawa Barat. Foto: Gerakan Berbagi Pangan Dunia

BogoRaya.co – Setelah melakukan uji coba kolaborasi shelter sotomie di kawasan Dramaga, Bogor, Jawa Barat, maka Gerakan Berbagi Pangan Dunia (Gerbang Dunia) dengan fokus program Indonesia Food Share (IFS) semakin mantap untuk mengembangkan dan menghadirkan shelter-shelter terbarunya yang bekerja sama dengan para pelaku usaha mikro kecil sektor kuliner yang tersebar di sejumlah daerah di Indonesia.

Pengembangan Shelter IFS saat ini mendapat dukungan dari korporasi PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).

Shelter IFS berbeda dengan tempat makan gratis.

Shelter IFS adalah tempat atau lokasi donasi yang dikelola pelaku usaha mikro kecil sektor kuliner seperti warung sotomie, kedai ayam bakar, dan lain-lain untuk menyalurkan paket makanan kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan makanan di sekitarnya.

Sedangkan bagi warga yang mampu secara finansial dapat berdonasi, berbelanja secara langsung ke shelter-shelter IFS untuk berbagi paket makanan.

“Shelter IFS merupakan pengembangan berkesinambungan program kerja IFS, mulai dari emergency program di masa resesi pandemi sejak Gerakan Berbagi Pangan Dunia yang menaungi program IFS dideklarasikan pada 17 Agustus 2020, yang dengan intensif berbagi paket makanan di jalanan dan panti-panti asuhan.

Selain itu, IFS juga mengalirkan donasi dari para donatur kepada pelaku usaha mikro kecil di sektor kuliner untuk berbagi paket makanan.

“Insya Allah, shelter-shelter IFS ini akan ada di sejumlah daerah di Indonesia,” kata Direktur Eksekutif IFS Nuruddin Siraj.