Jangan Buang Tinta Cumi-cumi

foto: bogoraya.co-ayu
foto: bogoraya.co-ayu

BogoRaya.co – Cumi-cumi memakai tintanya sebagai alat pertahanan diri dari predator. Tinta cumi-cumi yang berwarna hitam-biru-keunguan sering diabaikan ketika proses memasak. Biasanya cumi-cumi dibersihkan dari semua kotoran termasuk tintanya.Tinta cumi-cumi dianggap mengotori makanan yang sedang dimasak. Pendapat ini tidak sepenuhnya benar.

Memang ada masakan cumi-cumi yang penampilannya putih bersih. Ada pula jenis masakan yang orang maklum bila penampilannya sedikit gelap karena tinta cumi-cumi. Bila kita pilih memasak menu yang sedikit gelap, maka jangan tanggung-tanggung, masukkan tinta cumi-cumi ke dalam masakan.

Gelapnya tinta cumi-cumi bukannya tanpa manfaat. Tinta ini mengandung banyak zat yang bermanfaat bagi tubuh kita. Dalam tinta cumi-cumi terkandung butir-butir melanin alami, yang disebut pigmen hitam. Melanin alami ini berupa melanoprotein yang mengandung 10-15 persen protein. Sumber protein ini dinilai setara dengan protein daging. Melanin ini juga memiliki aktivitas antitumor serta mampu meningkatkan sistem imun untuk membunuh sel kanker.

Selain itu tinta cumi-cumi mengandung asam glutamat yang menghasilkan rasa gurih spesifik yang terkait umami, yaitu gurih yang khas dan berbeda dari empat rasa dasar (manis, asin, asam, pahit) yang bisa dikecap lidah­. Itu sebabnya pada masakan yang memakai tinta cumi-cumi memiliki rasa gurih yang lembut tanpa harus ditambah penyedap rasa.

Beberapa contoh masakan tersebut adalah ‘Nasi Goreng Hitam’ dan ‘Masak Nus’, sebuah masakan tradisional khas Jawa Timur. Mau coba membuat ‘Masak Nus’? Tumis bawang putih bersama lengkuas sampai harum, lalu masukkan cumi-cumi segar. Aduk dan biarkan cumi-cumi berair dan mengeluarkan tinta. Bubuhkan garam, bubuk lada, dan sedikit gula pasir, lalu lanjutkan memasak cumi-cumi dengan api kecil sampai air mengering. (ayu)