Hotel WedhusLemu

Lazismu Grobogan hendak memulai program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk peternakan kambing untuk stok qurban. Foto: Pemkab Kulon Progo
Lazismu Grobogan hendak memulai program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk peternakan kambing untuk stok qurban. Foto: Pemkab Kulon Progo

BogoRaya.co – Idul Qurban masih lama. Tapi persiapan harus segera dimulai. Saya pun merespon Hotel WedhusLemu gagasan Lazismu Grobogan.

Hotel WedhusLemu sebenarnya istilah saya sendiri. Nama itu saya temukan dalam perjalanan kereta api dari Stasiun Ngrombo menuju Stasiun Pasar Senen, tadi pagi.

Ketika melintasi daerah Tegal – Brebes, saya melihat beberapa remaja menggembala banyak domba gemuk.

Domba yang berbulu gimbal warna putih itu di desa ibu saya disebut wedhus. Kambing kacang yang berwarna coklat atu hitam dan belang-belang juga disebut wedhus. Gemuk bahasa Jawanya lemu. Jadi wedhus lemu berarti kambing yang gemuk.

Hotel WedhusLemu adalah sebuah usaha rintisan dalam bidang peternakan kambing atau domba untuk melayani kebutuhan qurban. Sebagai rintisan, usaha ini awalnya hanya sebuah gagasan.

Jati Pohon adalah sebuah kawasan dataran tinggi yang masuk wilayah Grobogan. Lokasi geografisnya di antara Kota Purwodadi dan Pati.

Pada zaman penjajahan Belanda, Grobogan yang berhawa sejuk menjadi pusat pemerintahan lokal. Itulah sebabnya, Grobogan menjadi nama kabupaten. Meski pusat pemerintahan lokal pindah ke Purwodadi.

Dari kawasan hutan jati di ketinggian itulah, tampak Kota Purwodadi di sebelah selatan dan kota Pati di sebelah utara. Di situlah spot indah yang sekarang menjadi buruan para instagramers.

Selain memiliki pemandangan indah, Jati Pohon juga memiliki potensi lain: Lahan hijauan di seluruh hutan jati yang puluhan ribu hektare itu. Ada lagi: Jati Pohon juga menjadi pusat produksi kecambah dari biji kacang hijau.

Bertruk-truk kecambah dari Jati Pohon dipasarkan hingga ke Jakarta, Bandung dan Surabaya, setiap harinya.

Kecambah itu meninggalkan limbah yang sangat baik: kulit kacang hijau. Dengan produksi yang begitu besar, kulit kacang hijau itu menjadi pakan ternak yang murah tetapi berkualitas.

Di desa itulah Supriandik, penanggung jawab program ekonomi Lazismu Grobogan, hendak memulai program pemberdayaan masyarakat dalam bentuk peternakan kambing untuk stok qurban.

Saya sangat setuju dengan pilihan lokasinya. Tetapi saya tidak sepakat dengan konsep bisnisnya.

Baca juga: Jurus Bisnis 2021