Andi Sudirman Sang Penjaga Bendung Katulampa

Salah satu petugas penjaga Bendungan Katulampa adalah Andi Sudirman. Pria yang akrab disapa Andi ini, bertugas di Bendung Katulampa sejak Oktober 1987. Awal bertugas, Andi hanya menerima upah sebagai honorer selama 20 tahun masa tugasnya. Awal pertama bertugas upah yang diterimanya sebesar Rp23 ribu per bulan. Baru sejak tahun 2008 Andi diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dengan gaji yang lebih layak. Foto: bogoraya.co/dhodi syailendra
Salah satu petugas penjaga Bendungan Katulampa adalah Andi Sudirman. Pria yang akrab disapa Andi ini, bertugas di Bendung Katulampa sejak Oktober 1987. Awal bertugas, Andi hanya menerima upah sebagai honorer selama 20 tahun masa tugasnya. Awal pertama bertugas upah yang diterimanya sebesar Rp23 ribu per bulan. Baru sejak tahun 2008 Andi diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dengan gaji yang lebih layak. Foto: bogoraya.co/dhodi syailendra

BogorRaya.co – Bendung atau Pintu Air Katulampa mulai beroperasi sejak tahun 1911. Tetapi pembangunannya dimulai sejak tahun 1889, sejak banjir besar melanda Jakarta di tahun 1872. Banjir saat itu sampai membuat daerah elit Harmoni terendam air luapan Sungai Ciliwung. Aliran air dari Bendung Katulampa dibagi menjadi dua bagian yaitu mengalir ke Sungai Ciliwung dan mengalir ke Sungai Kali Baru Timur sebagai saluran irigasi untuk persawahan.

Bendung Katulampa menjadi parameter untuk mengetahui kondisi air Sungai Ciliwung. Apabila debit air di permukaan bendung di atas batas normal, maka air Sungai Ciliwung semakin naik dan Jakarta siaga banjir. Oleh karena itu, Bendung Katulampa tidak pernah lepas dari pantauan para petugas penjaga Bendung Katulampa.

Bendung Katulampa menjadi parameter untuk mengetahui kondisi air Sungai Ciliwung. Apabila debit air di permukaan bendung di atas batas normal, maka air Sungai Ciliwung semakin naik dan Jakarta siaga banjir. Foto: bogoraya.co/dhodi syailendra

Salah satu petugas penjaga Bendung Katulampa adalah Andi Sudirman. Pria yang akrab disapa Andi ini, bertugas di Bendung Katulampa sejak Oktober 1987. Awal bertugas, Andi hanya menerima upah sebagai honorer selama 20 tahun masa tugasnya. Awal pertama bertugas upah yang diterimanya sebesar Rp23 ribu per bulan. Baru sejak tahun 2008 Andi diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) dengan gaji yang lebih layak.

Tugas Andi adalah memantau, memelihara dan memberi laporan tentang kondisi debit air dipermukaan Bendung Katulampa. Andi juga yang memberi peringatan pertama bagi wilayah Jakarta untuk mengantisipasi banjir di Jakarta ketika debit air di Bendung Katulampa semakin naik, khususnya menginformasikan ke pihak-pihak terkait, seperti Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pelayanan Sumber Daya Air (PSDA) Ciliwung-Cisadane, Pemerintah Daerah Bogor, relawan dan komunitas peduli Ciliwung, serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dia Juga memberi informasi ke warga yang tinggal di sekitar aliran Sungai Ciliwung.

Ketika memasuki musim hujan, Andi sering menerima panggilan telepon. Hampir tiap menit telepon-nya berbunyi. Baik panggilan telepon atau melalui pesan singkat. Semuanya menanyakan kondisi air di Bendung Katulampa. Andi pun melayani dan menjawab semuanya dengan sabar. Hikmah dari kesabarannya tersebut Andi kerap mendapat kiriman pulsa, tapi Andi tidak tahu siapa yang mengirim pulsa. Selama 24 jam Andi memantau kondisi air di bendung. Matanya tak pernah lepas dari penunjuk debit air.

Kepentingan pribadinya kerap Andi korbankan demi menjalankan tugasnya. Apalagi jika sedang musim hujan, dia bahkan tidak pulang ke rumah dan tidur di pos bendung. Andi sadar bahwa dirinya menjadi harapan bagi banyak orang untuk memantau kondisi aliran Sungai Ciliwung. Dan ketika ditanya sampai kapan Andi mau menjaga Bendung Katulampa, Andi menjawab sampai dirinya tutup usia. (dhodi)