Di Bogor Trade Mall Ada Mesin Tukar Botol Plastik dengan Pulsa

Mesin penukar botol plastik dengan pulsa. Foto: Instagram @bimaaryasugiarto
Mesin penukar botol plastik dengan pulsa. Foto: Instagram @bimaaryasugiarto

BogoRaya.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bekerja sama dengan Indosat Ooredoo Hutchison menghadirkan mesin penukaran sampah botol plastik dengan pulsa atau Reverse Vending Machine (RVM) Plasticpay di Bogor Trade Mall (BTM), pada Jumat (24/6/2022).

Sampah yang ditukar dengan pulsa gratis ini berupa botol plastik minuman sekali pakai, yang kemudian dimasukan ke dalam satu mesin.

Penukaran botol plastik pertama menjadi pulsa Indosat Ooredoo Hutchison senilai Rp10.000 dan selanjutnya senilai Rp56 setiap botol.

Sampah plastik yang dihasilkan dari penukaran dengan pulsa nantinya akan diolah oleh UMKM menjadi sebuah produk komersial, seperti tas, bantal, hingga sepatu.

Baca juga: Semakin Termakan Usia, Pemkot Bogor akan Revitalisasi Tugu Kujang

“Kita berkolaborasi dengan indosat untuk membangun kebiasan baru.”

“Ada insentif bagi warga terutama anak muda dimana menukarkan botol plastik menjadi pulsa,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya di BTM.

Mesin tukar botol plastik ini turut membereskan masalah sampah di Kota Bogor.

Selain itu bisa menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Baca juga: Bogor Flora Festival 2022 bakal Digelar Pada 26 Agustus

Bima Arya pun berharap jika program ini berhasil, ke depannya akan segera diduplikasi.

“Dan kita berharap ini akan di duplikasi ketika ini berhasil.”

“Untuk tahap awal tentu kita minta kerja samanya dengan indosat dan BTM untuk menempatkan petugas disini sebagai alat bantu sosialisasi,” jelas Bima Arya.

“Agar warga bisa paham bagaimana caranya di sini.”

Baca juga: Makin Banyak Peminat, Tarif Biskita Transpakuan Masih Digratiskan

“Tapi, lama lama sudah terbiasa warga akan bisa sendiri,” imbuh Bima Arya.

CEO Plastik Pay Suhendra Setiadi mengatakan, dari botol plastik yang ditukarkan ini, nantinya kembali diolah menjadi barang yang bermanfaat.

“Nanti dari 15 botol yang dikumpulkan akan diubah menjadi produk yang diolah oleh UMKM menjadi tas.”

“Jadi nanti produk yang dihasilkan 99 persen berbahan daur ulang botol plastik,” kata Suhendra. (DS)