BogoRaya.co – Saat ini harga minyak goreng curah di Kota Bogor masih mahal.
Harga yang seharusnya sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter, saat ini masih di kisaran Rp20 ribu per liter.
Wali Kota Bogor Bima Arya akhirnya meminta Pemerintah Pusat segera mengevaluasi kinerja Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Karena menurut Bima Arya, mahalnya harga minyak goreng curah merupakan permasalahan di tingkat hulu, dalam hal ini Kemendag.
Baca juga: PAUD di Bogor Jadi Korban Penipuan, Catut Nama Bima Arya
“Untuk itu, saya kembali mendesak pemerintah pusat agar kemendag ini dievaluasi kinerjanya,” ucap Bima Arya.
Bima Arya menyinggung Kemendag yang menyelesaikan permasalahan ini secara berlarut-larut.
“Masa permasalahan (harga) ini tidak bisa selesai.”
Masa kalah dengan kepentingan bisnis perusahaan besar, jangan kalah dengan pengusaha minyak,” kata Bima Arya.
Baca juga: Imbas Macet Parah di Puncak, Banyak Mobil Mogok
Dengan berlakunya harga minyak yang saat ini, akan merugikan masyarakat Kota Bogor, para pedagang makanan, dan pengecer minyak goreng.
Selain itu Bima Arya juga mengapresiasi penindakan terhadap oknum di Kemendag terkait mahalnya minyak goreng.
Namun harusnya tindakan hukum itu juga ditindaklanjuti dengan normalisasi harga minyak goreng di lapangan.
Berdasarkan data Diskopumkmdagin Kota Bogor pada Senin (09/05/2022), harga minyak goreng curah di pasar tradisional Kota Bogor mencapai Rp19 ribu hingga Rp20 ribu per liter.
Baca juga: Iwan Setiawan Kaget, Ada Warga Bikin KTP Dua Tahun Tidak Selesai
Berdasarkan laporan di Pasar Bogor harga minyak goreng curah Rp19 ribu per liter dan harga itu tetap dibanding Minggu (8/5/2022), sedangkan minyak goreng kemasan Rp25 ribu per liter.
Sementara untuk harga di Pasar Kebon Kembang (Anyar) harga minyak goreng curah Rp 20ribu per liter, dan harga itu tetap dibanding sehari sebelumnya. Sedangkan minyak goreng kemasan kosong. (DS)
