BogoRaya.co – Mengikuti cooking class selama beberapa bulan menjadi modal Santy Anggraeni untuk memulai usaha kue.
Tahun 2019 ia resmi meluncurkan Ghan_Zell.
“Awalnya mengenalkan roti di kantor suami, Alhamdulillah dari pimpinannya suka.”
“Jadi semakin pede, karena setiap rapat selalu pesan roti buatan saya,” ujar ibu lima anak ini.
Untuk terus meningkatkan kemampuan, perempuan yang lahir pada 11 Mei 1984 ini mengikuti kursus membuat jajan pasar. “Jadi semakin lengkap untuk menu snack box,” katanya.
Produk Ghan_Zell pun kian beragam, ada aneka roti, croisant, dimsum, aneka minuman, aneka puding, aneka dessert boks (buko pandan, mango sago, strawberry yoghurt), aneka pasta (spaghetti, lasagna, macaroni schotel, fetucchini carbonara), aneka jajan pasar (lemper, sosis solo, arem-arem, risoles, talam, pastel, pie buah, dan lain-lain), aneka cake, hingga frozen food.
Harga yang ditawarkan cukup terjangkau dari Rp3500 hingga yang termahal Rp350 ribu.
Menurut Santy, keistimewaan produknya yakni memiliki cita rasa premium, karena dibuat dari bahan baku berkualitas, tanpa pengawet maupun pelembut, dan tampilannya menarik.
Modal awal sebesar Rp10 juta bisa kembali setelah usaha Santy berjalan sekitar 1,5 tahun.
Agar produknya semakin luas dikenal Santy sering memberikan tester kepada teman-teman yang berpotensi menjadi pemasar.
“Perkenalan dari referensi itu sangat penting dan cepat, namun yang tak kalah penting harus mempertahankan rasa,” tukasnya.
Menurut Santy, keistimewaan produknya yakni memiliki cita rasa premium, karena dibuat dari bahan baku berkualitas, tanpa pengawet maupun pelembut, dan tampilannya menarik.
Modal awal sebesar Rp10 juta bisa kembali setelah usaha Santy berjalan sekitar 1,5 tahun.
Agar produknya semakin luas dikenal Santy sering memberikan tester kepada teman-teman yang berpotensi menjadi pemasar.
“Perkenalan dari referensi itu sangat penting dan cepat, namun yang tak kalah penting harus mempertahankan rasa,” tukasnya.
Baca juga: Bisnis Makanan Bermodal Ratusan Ribu Kini Omzet Jutaan Rupiah
