Bogor dan Cianjur Dukung Ganjil Genap Permanen di Puncak

Setelah 36 tahun jalur puncak memakai system one way, Bupati Bogor Ade Yasin dan Bupati Cianjur Herman Suherman akhirnya sepakat untuk membuat jalur lalu lintas di Puncak memakai sistem ganjil genap secara permanen. Sistem ganjil genap tersebut aturannya akan ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Foto : bogorkab.go.id
Setelah 36 tahun jalur puncak memakai system one way, Bupati Bogor Ade Yasin dan Bupati Cianjur Herman Suherman akhirnya sepakat untuk membuat jalur lalu lintas di Puncak memakai sistem ganjil genap secara permanen. Sistem ganjil genap tersebut aturannya akan ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Foto : bogorkab.go.id

BogoRaya.co – Setelah 36 tahun jalur puncak memakai system one way, Bupati Bogor Ade Yasin dan Bupati Cianjur Herman Suherman akhirnya sepakat untuk membuat jalur lalu lintas di Puncak memakai sistem ganjil genap secara permanen. Sistem ganjil genap tersebut aturannya akan ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Kami intinya mendukung kebijakan pemerintah untuk ganjil-genap dan karena sudah 36 tahun kita melaksanakan one way. Mudah-mudahan dengan ganjil-genap ada perubahan atau perbaikan,” kata Ade Yasin usai pertemuan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur di Puncak Pas, Cisarua, Bogor, Sabtu (18/9/2021).

Bupati Cianjur Herman Suherman menambahkan jika di dalam pertemuan antara Forkopimda Cianjur dan Bogor telah disepakati penetapan ganjil genap secara permanen. Namun Herman mengatakan jika sistem ganjil genap hanya berlaku untuk warga luar kota atau kendaraan yang memakai plat nomor luar Cianjur dan Bogor. Sedangkan untuk warga yang berdomisili di Cianjur dan Bogor tetap bisa lewat dengan syarat cukup menunjukan KTP (kartu tanda penduduk).

Menurut Herman selain lebih efektif mengurangi vokume kendaraan di Kawasan Puncak, uji coba sistem ganjil genap dirasa menguntungkan karena bisa mengurai kemacetan panjang dan kerumunan warga pada masa pandemi Covid-19.

Kapolres Bogor AKBP Harun menjelaskan, pelaksanaan ganjil genap dilakukan oleh wilayah-wilayah aglomerasi secara terintegrasi. Ada beberapa langkah yang sudah dilakukan. Melihat penumpukan ini ada di wilayah Gadog, maka pihaknya membuat terobosan lagi dengan memecah pintu masuk ke Puncak.

“Kita buat tiga titik, yakni masuk dari Cibanon, Sentul Selatan, dan dari Gadog, dengan tiga titik masuk ke Puncak ini, semua kendaraan tidak menumpuk di Gadog. Kemudian kita juga menambah titik-titik pengecekan, untuk bisa mengurangi arus lalu lintas terutama untuk roda dua,” jelasnya.

Kapolres Bogor menambahkan pihaknya akan melakukan juga penegakan hukum, agar memberikan efek jera yang tujuannya untuk mengurangi mobilitas masyarakat.

Pengamat tata kota sekaligus Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Bogor Yayat Supriatna menuturkan bahwa Puncak sudah menjadi perhatian serius Presiden. Beliau sudah menegur dua kali bagaimana persoalan Puncak bisa diatasi. Oleh karena itu Menteri Perhubungan sampai turun langsung ke Puncak.

“Untuk jangka pendek kita perlu mengeluarkan solusi dalam bentuk regulasi hukum, tapi aturan ini akan mengikuti aturan hukum yang lebih tinggi, dan bagaimana ganjil genap ini bisa menjadi kekuatan besar untuk sementara ketika pandemi masih ada,” pungkas Harus. (dhodi)